Selamat Datang di SISKOHAT Kementerian Agama Kabupaten Semarang

Minggu, 12 Juni 2011

Kendati Pelayanan Baik, Jamaah Minta Jarak Ring I Diperpendek

Senin, 28 Februari 2011 — 08:36:44 WIB
Madinah--"Alhamdulillah semuanya cukup baik. Cuma ada beberapa keluhan pada jamaah kami saat berada di pondokan di Bahutmah itu, katanya masuk kategori ring I dan maksimal sampai 2.000 meter dari Masjidil Haram. Disatu sisi memang ring I, tapi bagi kami hal itu cukup melelahkan karena tidak ada jemputan untuk kami," ujar Yayan Ikhwana Ketua Kloter JKS 56 kepada MCH sesaat sebelum pulang di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Senin (13/12).
Keluhan kedua, pada saat berada di Madinah, menurut Yayan, ada kendala dengan air, karena di hotel tersebut mengandung zat Kaporit yang cukup tinggi. "Kemarin itu ada sedikit permasalahan air yang mengakibatkan jamaah kami banyak yang alergi karena air tersebut terlalu banyak dicampur zat kaporit yang cukup tinggi, akibatnya banyak jamaah kami yang menderita gatal-gatal," katanya.
Selain hal itu, Yayan menilai, tidak ada kendala. "Alhamdulillah, jarak pemondokan di Madinah itu sangat dekat. Kami hanya butuh waktu tidak sampai lima untuk menuju Masjid Nabawi. Juga pelayan hotel dan katering selama di Madinah sangat bagus. Kami tidak menemui makan yang basi atau terlambat pendistribusiannya. Bahkan dari pemilik catering, kami sering ditambah suplai buah-buahan, sehingga banyak buah-buahan jamaah kami yang tidak termakan," ungkapnya.
Kemudian, untuk ke depannya, Yayan berharap, batasan jarak ring I dapat diperpendek. "Harapan kita ke depan, batasan ring I agar dapat lebih diperdekat lagi. Kalau bisa, ring I itu berjarak paling jauh 1.000 meter. Jangan sampai 2.000 meter. Karena untuk kami yang tidak dapat mobil angkutan, jarak 2.000 meter itu cukup melelahkan jika kami harus berjalan kaki," usulnya.
Sementara itu, AF Saefuddin Firdaus TPIHI kloter JKS 65 mengatakan, semua layanan selama di Madinah cukup baik. Namun lokasi pemodokan yang ditempati kloter JKS 65 di bagi dua hotel yang terpisah. Secara umum permasalahan di Madinah itu tidak ada. Dari penempatan jamaah, hotel, dan katering, kebetulan kita mendapat Majmuah dari Wassel. "Cuma ada ada sedikit permasalahan dengan penempatan hotel pada jamaah kami, dimana kloter di bagi menjadi dua hotel. Rombongan Sembilan dari kloter kita ini ditambah 12 orang dari rombongan 4 berada di hotel lain. Dan ini agak jauh dari hotel satunya yang berjarak sekitar 500 meter, kendati jarak mereka ke Nabawi juga dekat," ujarnya.
Menurut Saefuddin, dengan lokasi hotel yang terpisah, membuat komunikasi mereka dengan kloternya agak sulit. "Karena keberaan mereka di sektor yang berbeda. Mereka berada di Sektor V, sementara kami di Sektor II. Kemarin sempat kejadian ketika ada yang sakit, itu kan dokter fasilitas kesehatan ada di Sektor II, sehingga sempat sulit juga berkomunikasi dengan Sektor V. termasuk juga pendistribusian katering diawal-awal kedatangan kami. Tapi akhirnya semua itu dapat diselesaikan," tandasnya. (isk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar